Surat dari Bapamu di Surga
> >
> > Anakku yang terkasih..
> > Kadangkala hidup mengharuskanmu menangis tanpa sebab. Kau
> > merasa sudah
> > berbuat baik dan benar, tetapi masih banyak kritikan yang
> > dialamatkan
> > kepadamu. Kau mengira keputusan yang kau ambil sudah tepat,
> > ternyata
> > perkiraanmu keliru. Jangan putus asa! Bangkitlah! Matahari
> > tanpa sinar tidak
> > layak di sebut matahari. Demikian juga dengan dirimu. Kau
> > adalah matahari
> > yang seharusnya memancarkan sinar, sekalipun mendung kelabu
> > menutupi
> > pandangan orang untuk melihat keindahan cahayamu.
> >
> > Anakku yang terkasih..
> > Aku sering melihatmu marah ketika kau melihat orang lain
> > berhasil. Untuk apa
> > kau menginginkan keberhasilan orang lain? Bukankah Aku
> > telah menyediakan
> > suksesmu sendiri? Kau tidak pernah mengejarnya, jadi kau
> > tidak pernah bisa
> > memilikinya! Matamu tidak terfokus kepada rancanganKU yang
> > dahsyat atas
> > hidupmu, melainkan tertuju kepada karyaKU yang luar biasa
> > terhadap diri
> > orang lain. Jadilah seperti air. Selalu mengalir.. melewati
> > semua benda,
> > menembus semua sisi dan tanpa batas. Anakku, jangan mau
> > dikalahkan oleh
> > keadaan, tetapi kalahkan keadaan !
> >
> > Anakku yang terkasih..
> > Jangan sakit hati ketika kau di tegur, padahal kau merasa
> > sudah mengerjakan
> > yang terbaik. Sakit hati itu hanya akan membuat tidurmu
> > tidak nyenyak dan
> > perasaaanmu tidak nyaman. Buanglah itu dari hatimu dan
> > pikiranmu ! Kuasailah
> > dirimu sedemikian rupa hingga kamu bisa mengatasi perasaan
> > diperlakukan
> > tidak adil, dilecehkan, diremehkan ataupun dikhianati oleh
> > sesamamu.
> > Bukankah memang untuk itu kau hidup ? Untuk melihat
> > kenyataan bahwa di dunia
> > ini yang paling mengerti perasaanmu dan menerima dirimu apa
> > adanya hanya AKU
> > ? Jauhilah segala bentuk kemarahan, tetapi jangan jauhi AKU
> > !
> >
> > Anakku, ingatlah hal ini baik - baik.
> > Aku selalu membuka tanganKu lebar - lebar untuk memberimu
> > rasa aman,
> > kapanpun kau membutuhkannya. Aku senantiasa menyiapkan bahu
> > untuk tempat
> > kepalamu bersandar dan mencurahkan tangis. Aku melakukannya
> > karena Aku
> > sungguh - sungguh peduli padamu !!!
> >
> > Ayah yang selalu mengasihimu,
> > YESUS
> >
> > _____
> >
surat dari bapa mu
Sunday, 6 July 2008
Posted by $e$e at 00:03
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment