mp3 merusak pendengaran

Sunday 6 July 2008

MP3 Dapat Merusak Pendengaran Remaja

(Erabaru.or.id) —Anak remaja nampaknya mengetahui bahwa musik yang keras dapat merusak pendengaran, akan tetapi kebanyakan tidak mempedulikannya, demikian kesimpulan sebuah penelitian skala kecil.
Dalam kelompok diskusi khusus siswa dari dua sekolah menengah di Belanda, para peneliti menemukan bahwa anak belasan tahun umumnya menyadari dentuman musik MP3 dapat membahayakan telinganya. Akan tetapi kebanyakan mereka biasanya menggunakan perangkat MP3 pada volume maksimum dan tidak berniat mengubahnya, seperti kebanyakan remaja lainnya, para siswa ini sering mengabaikan resiko pada dirinya sendiri.
Journal of Pediatrics memuat sebuah tulisan dari seorang ahli yang mengatakan bahwa para remaja menyadari bahaya akibat tingginya volume suara, akan tetapi mereka yakin bahwa mereka memiliki resiko rendah kehilangan pendengaran.
Melihat kenyataan ini, ketua peneliti Ineke Vogel mengatakan, “Kami sangat mengharapkan para orang tua untuk memberitahu dan mendiskusikan masalah ini dengan anak-anaknya, perihal penggunaan perangkat MP3 dan pengaruh jangka panjangnya, serta konsekuensi kemampuan pendengaran yang tidak dapat disembuhkan.”
Vogel dan koleganya Dr. Hein Raat yang berasal dari University Medical Center Rotterdam mengatakan, para orang tua juga harus mewaspadai keluhan seperti terdapat dengungan di teling atau terdapat suara yang teredam (tidak terdengar dengan jelas) di telinga sang anak.
Berdasarkan diskusi kelompok khusus tersebut para peneliti mencatat, banyak orang tua mungkin tidak menyadari resiko masalah pendengaran yang disebabkan oleh perangkat MP3, sebab dari 73 siswa yang di teliti, sedikit yang mengatakan bahwa orang tua mereka telah memperingatkan bahaya MP3. Para peneliti juga membuat catatan penting bagi pabrik perangkat MP3 untuk membuat perubahan.
Tim dari Vogel mencatat, volume 90 desibel (dB) atau diatasnya, dipercaya dapat merusak pendengaran. Tetapi diperlukan tingkat kebisingan hingga 120 dB - 140 db untuk mencapai kondisi yang tidak nyaman atau menyakitkan.
Pabrik dapat melengkapi perangkat MP3 dengan indikator yang memperlihatkan tingkat volume dalam bentuk desibel, dengan tanda lampu indikator mati apabila tingkat desibel telah mencapai daerah ‘bahaya’.
Sekarang, Vogel dan rekannya merekomendasikan persyaratan utama pengguna MP3 untuk tidak mengatur volume suara 60 persen lebih tinggi dari kapasitas penuh saat menggunakan ear bud-nya, seperti pada iPods.
Bagi tipe headphones yang menutup penuh telinga, peneliti merekomendasikan 70 persen sebagai batas maksimum. (rtr/tnm)

0 comments: