when iam old

Saturday 12 July 2008

KETIKA AKU SUDAH TUA

Ketika aku sudah tua, bukan lagi aku yang semula,
Mengertilah,bersabarlah sedikit terhadap aku.

Ketika pakaianku terciprat sup,
Ketika aku lupa bagaimana mengikat sepatu,
Ingatlah bagaimana dahulu aku mengajarmu

Ketika aku berulang-ulang berkata-kata,
Tentang sesuatu yang telah bosan kau dengar
Bersabarlah mendengarkan, jangan memutus pembicaraanku.

Ketika kau kecil aku selalu harus mengulang cerita,
Yang telah beribu-ribu kali kuceritakan agar kau tidur.

Ketika aku memerlukanmu untuk memandikanku,
Jangan marah padaku,
Ingatkah sewaktu kecil Aku harus memakai segala cara untuk membujukmu mandi?

Ketika aku tak paham sedikitpun tentang tehnologi dan hal-hal baru, Jangan mengejekku.
Pikirkan bagaimana dahulu aku begitu sabar menjawab setiap "mengapa" darimu.

Ketika aku tak dapat berjalan,
Ulurkan tanganmu yang masih kuat untuk memapahku.
Seperti aku memapahmu saat kau belajar berjalan waktu masih kecil.

Ketika aku seketika melupakan pembicaraan kita,
Berilah aku waktu untuk mengingat.
Sebenarnya bagiku, apa yang dibicarakan tidaklah penting,
Asalkan kau disamping mendengarkan, aku sudah sangat puas.

Ketika kau memandang aku yang mulai menua,
Janganlah berduka mengertilah aku, dukung aku,

Seperti aku menghadapimu ketika kamu mulai belajar menjalani kehidupan.
Waktu itu aku memberi petunjuk bagaimana menjalani kehidupan ini,
Sekarang temani aku menjalankan sisa hidupku.
Beri aku cintamu dan kesabaran,
Aku akan memberikan senyum penuh rasa syukur,
Dalam senyum ini terdapat cintaku yang tak terhingga untukmu.

Albert Tarigan
Bukopin Purwokerto
Telp.0281 624 038

From: losta_masta@yahoogroups.com [mailto:losta_masta@yahoogroups.com] On Behalf Of tinu
Sent: Tuesday, June 17, 2008 5:55 PM
To: losta_masta@yahoogroups.com
Subject: [LoSTA MASTA] PERMINTAAN ANAK KEPADA ORANG TUA

PERMINTAAN ANAK KEPADA ORANG TUA


Seandainya anak-anak kecil bisa berbicara dan memiliki keberanian untuk
mengajukan permohonan mereka kepada orang tuanya, apa yang akan mereka
katakan? Bukankah seringkali ada orang tua yang merasa berhak melakukan apa
saja terhadap anak-anak tanpa memahami perasaan mereka?

Didalam hati kecilnya, anak-anak itu mungkin ingin mengatakan :

Tanganku begitu kecil. Janganlah mengharapkan hasil yang sempurna
ketika aku merapihkan tempat tidur,
menggambar sesuatu atau melemparkan bola.
Kakiku masih pendek, perlambatlah jalanmu agar aku bisa berjalan bersamamu
Mataku belum bisa memandang dunia ini sebagaimana engkau memandangnya,
biarkanlah aku mengamati dan mempelajari banyak hal
secara perlahan-lahan.
Kesibukan di rumah akan selalu ada,
beri aku sedikit saja waktu untuk menjelaskan tentang banyak hal
yang belum kupahami dan bermainlah bersamaku.
Perasaanku lembut, pekalah terhadap apa yang aku butuhkan
dan jangan memarahiku sepanjang hari.
Perlakukanlah aku sebagaimana engkau ingin diperlakukan.
Aku adalah pemberian khusus dari Yang Maha Penyayang
Sayangilah aku, sebagaimana Yang Maha Penyayang perintahkan
untuk engkau lakukan.
Beritahu aku aturan-aturan di dalam menjalani
kehidupan dan disiplinkan aku dengan kasih
Aku butuh dorongan dan bukan sekedar pujian untuk bertumbuh
Ketika engkau mengkritikku, kritiklah perbuatanku
dan jangan benci padaku
Dengan begitu, aku bisa mengubah kebiasaan buruk di dalam diriku
Beriku kebebasan untuk membuat keputusan tentang diriku sendiri
Jangan marah ketika aku berbuat salah,
sehingga aku dapat belajar dari kesalahanku.
Dengan demikian suatu hari nanti aku dapat membuat keputusan yang benar.
Tolong jangan buat aku merasa bersalah
dan tidak yakin terhadap diriku
dengan cara membandingkanku dengan kakak atau adikku
Masing-masing kami memiliki kemampuan dan kapasitas yang berbeda-beda
Jangan terlalu kuatir meninggalkan aku,
sekali-sekali ambillah waktu untuk bersantai dan menenangkan diri
Kadang anak-anak perlu waktu tanpa orang tua
sebagaimana orang tua juga perlu waktu untuk menenangkan diri
berdua tanpa anak-anak
Di samping itu, itu merupakan cara yang bagus
untuk memperlihatkan kepada kami anak-anak bahwa
pernikahan kalian begitu spesial dan harmonis
Ajak dan doronglah kami untuk beribadah
Berilah teladan yang baik,
karena aku ingin belajar banyak tentang Tuhan.

Anak-anak tanpa pahlawan, sedikit sekali yang akan tumbuh menjadi
pribadi-pribadi dewasa yang bangga dan membanggakan.

Mereka membutuhkan seorang dewasa yang bisa mereka kagumi. Mereka
membutuhkan seorang kuat, yang saat bersamanya - mereka merasa terlindungi.

Mereka, anak-anak kita itu - lebih membutuhkan seorang pahlawan untuk mereka
teladani, dan bukan seorang kritikus yang semena-mena merendahkan diri-diri
kecil yang tidak terlindungi itu - hanya karena yang lebih tua itu - mampu
mendatangkan penyiksaan yang tak terlawankan.

Jadikanlah diri Anda orangtua yang mencontohkan kegembiraan dalam
memenangkan kualitas kehidupan yang baik, agar anak-anak kita juga
bersemangat untuk menjadikan diri mereka tumbuh dengan tubuh yang sehat,
cara pandang yang jernih, dan pemikiran yang cemerlang.

0 comments: