Lima Pelajaran Berharga

Friday 25 July 2008

Lima Pelajaran Berharga

Ini lima buah Pelajaran Berharga, yang
sangat bagus untuk kita, mari kita renungkan
bersama


1. Pelajaran Penting ke-1

Pada bulan ke-2 diawal kuliah saya, seorang
Profesor memberikan quiz mendadak pada kami.
Karena kebetulan cukup menyimak semua
kuliah-kuliahnya, saya cukup cepat
menyelesaikan soal-soal quiz, sampai pada
soal yang terakhir.
Isi Soal terakhir ini adalah : Siapa nama
depan wanita yang menjadi petugas pembersih
sekolah ?.
Saya yakin soal ini cuma 'bercanda'. Saya
sering melihat perempuan ini.
Tinggi,berambut gelap dan berusia sekitar
50-an, tapi bagaimana saya tahu nama
depannya... ? Saya kumpulkan saja kertas
ujian saya, tentu saja dengan jawaban soal
terakhir kosong. Sebelum kelas usai, seorang
rekan bertanya pada Profesor itu, mengenai
soal terakhir akan 'dihitung' atau tidak.
'Tentu Saja Dihitung !!' kata si Profesor.
'Pada perjalanan karirmu, kamu akan ketemu
banyak orang. Semuanya penting!. Semua harus
kamu perhatikan dan pelihara, walaupun itu
cuma dengan sepotong senyuman, atau sekilas
'hallo'!
Saya selalu ingat pelajaran itu. Saya
kemudian tahu, bahwa nama depan ibu
pembersih sekolah adalah 'Dorothy'.

2. Pelajaran Penting ke-2

Penumpang yang Kehujanan


Malam itu , pukul setengah dua belas malam.
Seorang wanita negro rapi yang sudah
berumur, sedang berdiri di tepi jalan tol
Alabama .
Ia nampak mencoba bertahan dalam hujan yang
sangat deras, yang hampir seperti badai.
Mobilnya kelihatannya lagi rusak, dan
perempuan ini sangat ingin menumpang mobil.
Dalam keadaan basah kuyup, ia mencoba
menghentikan setiap mobil yang lewat.
Mobil berikutnya dikendarai oleh seorang
pemuda bule, dia berhenti untuk menolong ibu
ini.
Kelihatannya si bule ini tidak paham akan
konflik etnis tahun 1960-an, yaitu pada saat
itu.
Pemuda ini akhirnya membawa si ibu negro
selamat hingga suatu tempat, untuk
mendapatkan pertolongan, lalu mencarikan si
ibu ini taksi.
Walaupun terlihat sangat tergesa-gesa, si
ibu tadi bertanya tentang alamat si pemuda
itu, menulisnya, lalu mengucapkan terima
kasih pada si pemuda. 7 hari berlalu, dan
tiba-tiba pintu rumah pemuda bule ini
diketuk Seseorang. Kejutan baginya, karena
yang datang ternyata kiriman sebuah televisi
set besar berwarna (1960-an !) khusus
dikirim kerumahnya.
Terselip surat kecil tertempel di televisi,
yang isinya adalah : 'Terima kasih nak,
karena membantuku di jalan Tol malam itu.
Hujan tidak hanya membasahi bajuku, tetapi
juga jiwaku.
Untung saja anda datang dan menolong saya.
Karena pertolongan anda, saya masih sempat
untuk hadir disisi suamiku yang sedang
sekarat...hingga wafatnya. Tuhan memberkati
anda,karena membantu saya dan tidak
mementingkan dirimu pada saat itu' Tertanda
Ny.Nat King Cole.

Catatan : Nat King Cole, adalah penyanyi
negro tenar thn. 60-an di USA

3. Pelajaran penting ke-3 :Selalulah
perhatikan dan ingat, pada semua yang anda
layani.

Di zaman eskrim khusus (ice cream sundae)
masih murah, seorang anak laki-laki umur
10-an tahun masuk ke Coffee Shop Hotel, dan
duduk di meja. Seorang pelayan wanita
menghampiri, dan memberikan air putih
dihadapannya. Anak ini kemudian bertanya
'Berapa ya,... harga satu ice cream sundae?'
katanya. '50 sen...' balas si pelayan. Si
anak kemudian mengeluarkan isi sakunya dan
menghitung dan mempelajari koin-koin di
kantongnya.. .. 'Wah... Kalau ice cream yang
biasa saja berapa?' katanya lagi. Tetapi
kali ini orang-orang yang duduk di meja-meja
lain sudah mulai banyak... dan pelayan ini
mulai tidak sabar. '35 sen' kata si pelayan
sambil uring-uringan.
Anak ini mulai menghitungi dan mempelajari
lagi koin-koin yang tadi dikantongnya.
'Bu... saya pesen yang ice cream biasa saja
ya...'ujarnya. Sang pelayan kemudian membawa
ice cream tersebut, meletakkan kertas
kuitansi di atas meja dan terus
melengos berjalan. Si anak ini kemudian
makan ice-cream, bayar di kasir, dan pergi.
Ketika si Pelayan wanita ini kembali untuk
membersihkan meja si anak kecil tadi, dia
mulai menangis terharu.
Rapi tersusun disamping piring kecilnya yang
kosong, ada 2 buah koin 10-sen dan 5 buah
koin 1-sen. Anda bis a lihat... anak kecil
ini tidak bisa pesan Ice-cream Sundae,
karena tidak memiliki cukup untuk memberi
sang pelayan uang tip yang 'layak'..... .

4. Pelajaran penting ke-4 - Penghalang di
Jalan Kita

Zaman dahulu kala, tersebutlah seorang Raja,
yang menempatkan sebuah batu besar di
tengah-tengah jalan. Raja tersebut kemudian
bersembunyi, untuk melihat apakah ada yang
mau menyingkirkan batu itu dari jalan.
Beberapa pedagang terkaya yang menjadi
rekanan raja tiba ditempat, untuk berjalan
melingkari batu besar tersebut. Banyak juga
yang datang, kemudian memaki-maki sang Raja,
karena tidak membersihkan jalan dari
rintangan.Tetapi tidak ada satupun yang mau
melancarkan jalan dengan menyingkirkan batu
itu. Kemudian datanglah seorang
petani, yang menggendong banyak sekali sayur
mayur. Ketika semakin dekat, petani ini
kemudian meletakkan dahulu bebannya, dan
mencoba memindahkan batu itu kepinggir
jalan.
Setelah banyak mendorong dan mendorong,
akhirnya ia berhasil menyingkirkan batu
besar itu.
Ketika si petani ingin mengangkat kembali
sayurnya, ternyata ditempat batu tadi ada
kantung yang berisi banyak uang emas dan
surat Raja. Surat yang mengatakan bahwa emas
ini hanya untuk orang yang mau menyingkirkan
batu tersebut dari jalan.
Petani ini kemudian belajar, satu pelajaran
yang kita tidak pernah bisa mengerti.
Bahwa pada dalam setiap rintangan,
tersembunyi kesempatan yang bisa dipakai
untuk memperbaiki hidup kita.

5. Pelajaran penting ke-5 - Memberi, ketika
dibutuhkan.

Waktu itu, ketika saya masih seorang sukarel
awan yang bekerja di sebuah rumah sakit,
saya berkenalan dengan seorang gadis kecil
yang bernama Liz, seorang penderita satu
penyakit serius yang sangat jarang.
Kesempatan sembuh, hanya ada pada adiknya,
seorang pria kecil yang berumur 5 tahun,
yang secara mujizat sembuh dari penyakit
yang sama. Anak ini memiliki antibodi yang
diperlukan untuk melawan penyakit itu.
Dokter kemudian mencoba menerangkan situasi
lengkap medikal tersebut ke anak kecil ini,
dan bertanya apakah ia siap memberikan
darahnya kepada kakak perempuannya.
Saya melihat si kecil itu ragu-ragu
sebentar, sebelum mengambil nafas panjang
dan berkata
'Baiklah... Saya akan melakukan hal
tersebut.... asalkan itu bisa menyelamatkan
kakakku'. Mengikuti proses tranfusi darah,
si kecil ini berbaring di tempat
tidur,disamping kakaknya. Wajah sang kakak
mulai memerah, tetapi Wajah si kecil mulai
pucat dan senyumnya menghilang. Si kecil
melihat ke dokter itu, dan bertanya dalam
suara yang bergetar...katanya
'Apakah saya akan langsung mati dokter...
?'Rupanya si kecil sedikit salah pengertian.
Ia merasa, bahwa ia harus menyerahkan semua
darahnya untuk menyelamatkan jiwa kakaknya.
Lihatlah...bukankah pengertian dan sikap
adalah segalanya... .

Pilihan anda memang cuma 2:

1. Delete e-mail ini
2. Forward ke siapa saja yang anda
kasihi....

* Bekerjalah seolah anda tidak memerlukan
uang,
* Mencintailah seolah anda tidak pernah
dikecewakan,
* Joget & nyanyilah seolah tidak ada yang
nonton.
... DALAM GELAPNYA MALAM, K IT A JUSTRU
DAPAT MELIHAT INDAHNYA BINTANG...

3 comments:

Fajri Hidayat said...

kamu suka cerita ya, dek? udah punya novel? saya jadi pengen baca.

Management Keuangan said...
This comment has been removed by the author.
Management Keuangan said...

Hope to see more posts like this here.
I completely agree with your opinion and I can say that I am part of this group!
cara merawat kulit agar awet muda